Implementasi Vermikompos: Proyek Sosial PFmuda 2021 dalam Pengelolaan Limbah Kotoran Sapi di Desa Tlogopakis, Petungkriyono, Jawa Tengah

Brief introduction of Genau Indonesia

Genau Indonesia adalah organisasi yang bergerak pada bidang pendidikan alam, lingkungan, wisata, dan pemberdayaan masyarakatUntuk saat ini program-program kami berfokus di kawasan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Salah satu program lingkungan sekaligus pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan adalah proyek sosial terkait pengelolaan limbah kotoran sapi di Desa Tlogopakis, Petungkriyono dengan teknik vermikompos 

Project summary

Vermikompos adalah proses penguraian limbah organik padat menjadi pupuk organik dengan memanfaatkan organisme cacing tanah (Chanu et al., 2018). Dengan teknik vermikompos, kotoran sapi akan diubah menjadi kascing atau pupuk organik berkualitas tinggi yang lebih siap untuk diserap tanaman dibandingkan dengan pupuk organik dengan metode pengomposan lainnya. Selain itu, dengan vermikompos akan diperoleh hasil lainnya yaitu, cacing yang dapat dijual untuk peningkatan ekonomi warga atau dapat juga dijadikan sumber pakan unggas dan ikan yang diperlihara warga desa 

Proyek sosial pengelolaan limbah kotoran sapi dengan vermikompos didukung oleh Pertamina Foundation melalui program PFmuda 2021. Berkat program PFmuda, kami dapat membangun satu buah rumah vermikompos, mengenalkan dan mensosialisasikan potensi vermikompos untuk pengolahan limbah kotoran sapi di Petungkriyono, melatih warga desa untuk praktek vermikompos mulai dari pembuatan media, pemeliharaan dan hingga pemanenan pupuk, serta melakukan implementasi vermikompos skala rumah tangga di rumah warga dan di rumah vermikompos 

Project implementation period and participants

Rumah vermikompos dapat dibangun sejak Bulan Desember, 2021. Rumah vermikompos ukuran 4 x 6 m2 di bangun di Kebun Genau, Desa Tlogopakis, Petungkriyono, Jawa Tengah. Rumah vermikompos ini menjadi pusat pembelajaran terkait pelatihan dan praktek vermikompos untuk warga desa. Lebih dari itu, rumah vermikompos menjadi kandang kolaborasi pengelolaan limbah kotoran sapi antara anggota Genau Indonesia bersama warga desa. Para pengunjung Kebun Genau juga dapat belajar langsung terkait vermikompos di rumah vermikompos. Berdirinya rumah vermikompos menjadikan proyek sosial implementasi vermikompos berkelanjutan. 

Gambar 1. Bersama dengan warga di depan rumah vermikompos atau kandang kolaborasi untuk pengelolaan kotoran sapi dengan teknik vermikompos
Gambar 2. Potret kolam-kolam cacing yang digunakan untuk menampung kotoran sapi yang diolah oleh cacing di rumah vermikompos Genau Indonesia

Selanjutnya, pengenalan pengolahan limbah kotoran sapi dengan vermikompos mulai di sosialisasikan di Bulan Januari, 2021. Sosialisasi ini diberikan kepada 128 warga Desa Tlogopakis, Petungkriyono, Jawa Tengah yang tersebar di tujuh dusun yang berbeda yaitu Dusun Tlogopakis Krajan, Kambangan, Rawa, Sipetung, Karanggondang, Totogan, dan Sawangan 

Untuk meningkatkan pemahaman dan implementasi vermikompos di kalangan warga, proyek sosial ini kemudian mengadakan pelatihan lanjutan dan praktek langsung vermikompos. Dari 128 warga yang mengikuti sosialisasi, terjaring 35 yang siap mengikuti pelatihan lanjutan. Pelatihan dilakukan pada tanggal 20 Januari 2022 di Rogojembangan Café, Petungkriyono, Jawa Tengah. Pada acara tersebut, warga Desa Tlogopakis, Petungkriyono mempraktekkan beberapa hal yaitu 

  1. Cara membuat kandang kayu untuk cacing,
  2. Membuat media untuk cacing, salah satunya dengan gedebog pisang dan aren
  3. Memberi makan cacing dengan kotoran sapi
  4. Menjaga kondisi kandang agar cacing tetap nyaman,
  5. Serta cara memanen kompos dan cacing
Gambar 3. Praktek pelatihan pembuatan kandang kayu yang dilapisi oleh karung goni bekas ukuran 50 kg.
Gambar 4 Praktek pembuatan media cacing dengan gedebog pisang yang dicacah dan diberikan sedikit air yang mengandung gula dan kompos
Gambar 5. Praktek memberikan kotoran sapi sebagai pakan untuk cacing. Melalui tubuh cacing kotoran sapi akan dicerna dan dikeluarkan sebagai kascing (bekas cacing) atau yang umum dikenal sebagai vermikompos.

Background / Problem that we solved

Disamping untuk mengenalkan alternatif peningkatan ekonomi masyarakat dari ternak cacing dan upaya pemenuhan pupuk untuk warga desa yang mayoritas petani, proyek sosial ini bertujuan untuk mengurangi beban pencemaran air sungai akibat limbah kotoran sapi yang dibuang oleh warga di sungai. Warga yang memiliki lahan terbatas, tidak mampu menampung kotoran sapi sehingga kotoran sapi dibuang ke aliran irigasi. Alasan lainnya, kotoran sapi dibuang ke irigasi karena proses pengomposan alami relatif lama dan kualitas pupuk yang dihasilkan kurang bagus akibat proses pengomposan yang terpapar matahari atau hujan secara langsung 

Di sisi lain, warga Desa Tlogopakis, Petungkriyono, Jawa Tengah sangat membutuhkan pupuk untuk pertanian mereka. Menjadi ironi ketika sumber pupuk organik melimpah tetapi tidak dimanfaatkan. Warga desa cenderung memilih pupuk anorganik untuk pertanian mereka karena mudah diperoleh dan menjanjikan hasil produktivitas pertanian yang tinggi. Padahal penggunaan pupuk anorganik secara berkepanjangan akan menurunkan daya dukung tanah, menghilangkan berbagai jenis mikroorganisme, dan membawa tanah ke kondisi yang semakin buruk dari waktu ke waktu 

Bersama PFmuda 2021, proyek sosial implementasi vermikompos dipilih untuk mengubah kotoran sapi menjadi pupuk karena pupuk yang dihasilkan memiliki banyak keunggulan sebagai berikut. 

  1. Proses pengomposan cepat dan relatif tidak berbau,
  2. Pupuk lebih stabil dibandingkan pupuk kendang, 
  3. Menurunkan perbandingan C dan N, 
  4. Pupuk mampu mengikat air, 
  5. Pupuk memiliki nutrisi yang lebih siap diserap oleh tumbuhan
  6. Pupuk baik untuk proses pembenihan dan pertumbuhan seeding (Lazcano and Dominguez, 2011; Eckhardt, 2021).

Selain itu, berdasarkan hasil eksperimen vermikompos oleh Genau Indonesia sebelum proyek sosial diimplementasikan, diketahui bahwa proses vermikompos tidak membutuhkan ruang yang luas. Warga desa dapat menggunakan kandang kayu atau rak kayu yang ditumpuk dengan ukuran yang dapat disesuaikan dengan keadaan ruang yang tersedia. Selain menghasilkan pupuk organik berkualitas, kegiatan vermikompos juga akan memberikan hasil berupa cacing. Cacing ini dapat digunakan sebagai pakan hewan peliharaan warga sebagai ayam dan ikan. Cacing juga dapat dijual sehingga menambah pendapatan warga Desa Tlogopakis, Petungkriyono, Jawa Tengah.  

Method

Setelah melakukan serangkaian sosialisasi, pelatihan, praktek vermikompos, warga yang tertarik melanjutkan implementasi vermikompos di rumah masing-masing diberikan rak kandang kayu dan bibit cacing sekitar 5 kg. Dengan pemberian kandang kayu dan bibit cacing diharapkan menjadi stimulus warga untuk menjalankan vermikompos secara mandiri. Bagi warga yang tidak memungkinkan melakukan vermikompos di rumah, kami menawarkan untuk melakukan aktivitas vermkompos di rumah vermikompos 

Result

Hasilnya terdapat delapan warga yang mengimplementasikan teknik vermikompos untuk mengelola kotoran sapi. Tiga diantaranya mempraktekkan mandiri di rumah dan lima lainnya bergabung dalam rumah vermikompos. Sejauh ini, pupuk yang dihasilkan masih untuk konsumsi pribadi, mengingat lahan-lahan pertanian mereka yang luas dan pupuk menjadi kebutuhan yang vital bagi mereka 

Gambar 6. Salah satu warga Desa Tlogopakis yang mengimplementasikan vermikompos dengan kandang kayu tumpuk di rumah setelah mengikuti pelatihan.

Adanya warga yang ikut serta implementasi vermikompos dan mau mengolah kotoran sapi mereka adalah hal yang membahagiakan dalam proyek sosial ini. Setidaknya, dari 8 warga tersebut sudah tidak membuang kotoran sapi ke irigasi atau sungai sehingga menurunkan beban pencemaran perairan. Menurunkan beban pencemaran perairan di Petungkriyono adalah salah satu tujuan dari pelaksanaan program sosial ini. Hal dikarenakan Petungkriyono adalah sumber air bagi masyarakat Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, dan sekitarnya. Jika air dari Petungkriyono sudah tercemar maka begitu juga untuk wilayah-wilayah di bawahnya 

Terima kasih kepada PFmuda 2021 dan warga Desa Tlogopakis, Petungkriyono, Jawa Tengah yang telah mendukung terselenggaranya proyek sosial ini. Kedepannya, kami Genau Indonesia akan terus mengawal dan menjalankan kegiatan vermikompos ini. Harapanya, seiring berjalannya waktu akan bertambah warga Desa Tlogopakis, Petungkriyono, Jawa Tengah yang mengelola kotoran sapi, salah satunya dengan teknik vermikompos  

Daftar Pustaka

Chanu,L.J, S. Hazarika, B.U. Choudhury, Ramesh T., Balusamy A., P. Moirangthem, A. Yumnam and P. K. Sinha. 2018. A Guide to vermicomposting-production process and socio economic aspects. Extension Bulletin No. 81 ICAR Research Complex for NEH Region, Umiam-793 103, Meghalaya.  

Eckhardt, D. P., N.A. Santana, E.L. de Souza, P.A.A. Ferreira, Z. I. Antoniollo, J.G. Martin, R. J. S. Jacques. 2021. Ciencia Rural, vol. 51(9): 1-8 pp. 

Lazcano, C. and J. Dominguez. “The use of vermicompost in sustainable agriculture: impact on plant growth and soil fertility” in Soil Nutrient. Ten edition. New York. Nova Science Publisher, Inc. 2011 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *